gua adalah angin
dalam hadist qutsi :
apa yang bisa mengalahkan dunia ?
jawabnya adalah gunung (tanah)
apa yang bisa mengalahkan gunung ?
jawabnya adalah api
apa yang bisa mengalahkan api ?
jawabnya adalah air
apa yang bisa mengalahkan air ?
jawabnya adalah angin
apa yang bisa mengalahkan angin ?
iman
disini gua tertegun dan merenung dalam dalam melihat lukisan sejarah perjalanan gua.
apa yang terlihat ternyata tak ada, apa yang ada ternyata tak terlihat.
apa yang terencana ternyata tak terlaksana, apa yang terlaksana ternyata yang tak terencana. semula gua tidak mengerti pola perjalanan hidup.
namun sekarang, gua paham.
....
kehendakNya lebih tinggi dari kehendak gua...
semula gua berpendapat jati diri adalah sebuah pribadi yang kuasa atas pikir - kerja dan hasil .... berkuasa bak tanah dengan menumbuhkan benih tanaman dan mengecap buahnya yang jatuh matang dimakan bumi ... seperkasa bak gunung nan congkak berdiri megah ... kenyataan membakar semua itu ...
gua pun menyangka menjelma menjadi api ... berkuasa dengan panas membara membakar apapun yang gua sentuh ... indah bersinar pada awal lalu tersadar ketika semua berakhir menjadi abu abu tak bernyawa. menangis dalam kuasa dan bara.
gua sempat menyangka jadi jelmaan air. yang memang menghanyutkan banyak jiwa jiwa dalam aliran gua. tuntas mengalahkan baranya api, sempurna meliuk liuk dalam hidup dan bejana. terkena panas menguap menjadi awan yang terbang, meneduhi para musafir, menghujani ladang ladang kering dan kembali ke bumi serta muncul membawa girang dihati manusia. ternyata ...
Tuhan berkehendak lain, air adalah dzat yang masih terbentuk dari molekul molekul yang masih terikat dengan bentuk reka kebendaan. air masih terbawa dengan sang angin menjadi ombak ombak yang menerpa dunia.
sekarang gua melihat,
gua adalah angin.
ada tapi tiada,
mengalir semilir dan menghujam kejam,
bawa kabar berita,
bawa kesegaran jiwa,
meski tanpa cinta,
ikhlas tak berjasad,
berhembus liar kian kemari,
sesuai dengan kehendak Ilahi.
ya Tuhan,
gua sekarang pasrahkan diri,
alirkanlah kemana Kau suka,
gua hanyalah pelayan hina kehendakMu ...
....
gua adalah angin
apa yang bisa mengalahkan dunia ?
jawabnya adalah gunung (tanah)
apa yang bisa mengalahkan gunung ?
jawabnya adalah api
apa yang bisa mengalahkan api ?
jawabnya adalah air
apa yang bisa mengalahkan air ?
jawabnya adalah angin
apa yang bisa mengalahkan angin ?
iman
disini gua tertegun dan merenung dalam dalam melihat lukisan sejarah perjalanan gua.
apa yang terlihat ternyata tak ada, apa yang ada ternyata tak terlihat.
apa yang terencana ternyata tak terlaksana, apa yang terlaksana ternyata yang tak terencana. semula gua tidak mengerti pola perjalanan hidup.
namun sekarang, gua paham.
....
kehendakNya lebih tinggi dari kehendak gua...
semula gua berpendapat jati diri adalah sebuah pribadi yang kuasa atas pikir - kerja dan hasil .... berkuasa bak tanah dengan menumbuhkan benih tanaman dan mengecap buahnya yang jatuh matang dimakan bumi ... seperkasa bak gunung nan congkak berdiri megah ... kenyataan membakar semua itu ...
gua pun menyangka menjelma menjadi api ... berkuasa dengan panas membara membakar apapun yang gua sentuh ... indah bersinar pada awal lalu tersadar ketika semua berakhir menjadi abu abu tak bernyawa. menangis dalam kuasa dan bara.
gua sempat menyangka jadi jelmaan air. yang memang menghanyutkan banyak jiwa jiwa dalam aliran gua. tuntas mengalahkan baranya api, sempurna meliuk liuk dalam hidup dan bejana. terkena panas menguap menjadi awan yang terbang, meneduhi para musafir, menghujani ladang ladang kering dan kembali ke bumi serta muncul membawa girang dihati manusia. ternyata ...
Tuhan berkehendak lain, air adalah dzat yang masih terbentuk dari molekul molekul yang masih terikat dengan bentuk reka kebendaan. air masih terbawa dengan sang angin menjadi ombak ombak yang menerpa dunia.
sekarang gua melihat,
gua adalah angin.
ada tapi tiada,
mengalir semilir dan menghujam kejam,
bawa kabar berita,
bawa kesegaran jiwa,
meski tanpa cinta,
ikhlas tak berjasad,
berhembus liar kian kemari,
sesuai dengan kehendak Ilahi.
ya Tuhan,
gua sekarang pasrahkan diri,
alirkanlah kemana Kau suka,
gua hanyalah pelayan hina kehendakMu ...
....
gua adalah angin
Comments